perkampungan terpencil di Pyinsalu, Myanmar, sekarang bisa dengan mudah mengakses layanan kesehatan berkelas. Indonesia membangun rumah sakit mewah untuk membantu penduduk di perkampungan tersebut yang memang kerap terjangkit penyakit.
Seperti siaran pers dari Kedubes Indonesia di Myanmar, Sabtu (2/10/2010), rumah sakit tersebut diberi nama Rumah Sakit Pyinsalu. Perdana Menteri Myanmar U Thein Sein dan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Myanmar, Sebastianus Sumarsono, menandatangani prasasti sebagai peresmian rumah sakit ini Selasa (28/9/2010), lalu.
Rumah sakit ini memang tergolong mewah karena memiliki 25 ruang rawat inap yang dilengkapi juga dengan ruang bagian rawat jalan, ruang khusus laki-laki, perempuan dan anak-anak, laboratorium, ruang x-ray, ruang bersalin, ruang kesehatan gigi dan dua ruang operasi. Rumah sakit juga dilengkapi dengan danau buatan yang sangat luas, yang berfungsi sebagai reservoir ketika musim hujan sekaligus pemecah gelombang ketika tsunami.
Upacara peresmian cukup meriah, turut dihadiri oleh sejumlah Menteri dan Pejabat Tinggi Negara Myanmar dan juga sejumlah unsur penjabat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon.
“Bantuan rumah sakit ini, selain sebagai wujud persahabatan dua bangsa yang nyata yaitu selalu saling dukung dalam kondisi senang ataupun duka, ini juga merupakan obat (unsur) penting bagi penduduk Pyinsalu (yaitu daerah yang paling parah terkena dampak badai Nargis) dalam meringankan atau menghilangkan penderitaanya paska bencana” ujar Perdana Menteri dalam mengawali dialognya dengan penduduk yang hadir pada peresmian tersebut.
Lebih lanjut, Perdana Menteri U Thein Sein mengucapkan ucapan terima kasihnya yang mendalam kepada Pemerintah Indonesia yang telah memberikan sumbangan dana sebesar satu juta US dollar kepada Pemerintah Myanmar guna membangun fasilitas kesehatan (rumah sakit) yang sangat layak di wilayah yang terkena dampak bencana badai topan Nargis, khususnya di Pyinsalu.